August 24, 2006

The Business of Creating Monster



"what ya' gonna do brother? when the Hulkamania run wild on ya'" teriak Hulk Hogan sambil merobek kaos warna kuning bertuliskan Still Runnin' Wild sembari disambut sorak riuh Hulkamania dan ribuan penggemar gulat lainnya di The Palace of Auburn Hills, Detroit 2004 silam. Pada gelaran bertajuk Unforgiven tersebut, dipertandingkan juga The Duddley Boys (Bubba Ray & Devon) yang tampil melawan Edge & Christian untuk memperebutan Tag Team Champion. The Rock, Stone Cold Steve Austin, Big Show, Kurt Angle, ataupun Undertaker juga tampil untuk saling beradu di atas ring.

Sudah puluhan kali kawan-kawan saya mengometari kebiasaan saya menonton gulat World Wrestling Federation di salah satu televisi swasta. Kebanyakan dari mereka mengatakan bahwa adegan tersebut hanya tipuan semata namun apa mau dikata, toh saya tetap menikmati hiburan adu kekerasan semacam itu. Menyimak dokumentasi kisah nyata tentang kehidupan para pegulat Amerika di film Beyond the Mat, membuat saya tahu bahwa gulat profesional WWE, ECW, WCW ataupun NWO bukan sekedar acara bohong-bohongan belaka. Di film itu dipertontonkan bagaimana Mick Foley The Mankind harus mendapat jahitan di kepala di ruang ganti pemain, di depan 3 anak dan istrinya seusai Cage Match melawan Tripple H.

Dari film tersebut saya juga tahu bahwa sebagai sport entertainment, gulat Amerika tetap melibatkan resiko-resiko berbahaya meski segala sesuatunya telah diperhitungkan. Sepatu berlapis spons, pukulan pura-pura, senjata palsu, hingga kanvas ring extra empuk bukan jaminan bahwa sang pegulat tidak akan mendapat memar, jahitan ataupun operasi. Pendek kata, saya sebenarnya lebih tertarik dengan kampanye komunikasi yang dilakukan oleh keluarga McMahon dalam mengelola sebuah bisnis hiburan bernama WWE. Betapa setiap pegulat yang ditampilkan di atas ring dan saling beradu darah tak hanya bermodal balsem dan pengalaman berkelahi ala preman. Pegulat juga didukung oleh konsep, komunikasi, dan eksekusi yang matang. Tiap pegulat seakan memiliki karakter, sambutan khas, kostum, nama jurus, bahkan gaya bicara tersendiri. Ini merupakan sebuah situasi nyata yang selalu mengingatkan saya tentang arti penting sebuah unique selling proposition.

WWE selalu bertabur bintang dan jagoan gulat yang secara tehnik berkelahi selalu bersaing namun hanya satu dua saja yang selama sekian waktu bisa bertahan di urutan pertama pay-per-view. Kurt Angle dengan karakter pegulat ex-juara olimpeade yang sombong dan gemar memakai kaos bertuliskan Freedom of Choice; Tap Out or Angle Slam, merujuk pada jurus bantingan Angle Slam yang menjadi pamungkasnya. Ada juga Dwayne Johnson yang dikenal dengan nama The Rock, sosok pegulat yang mendapat julukan People's Champ dan selalu melakukan The Rock Bottom untuk merubuhkan lawan sebelum ia melancarkan jurus pamungkas The People's Elbow. Tapi favorit saya adalah seorang pegulat Kanada bernama Chris Benoit. Dengan gigi depan yang ompong atas bawah, ia dijuluki Rabbit Wolverine dan disebut pula Toothless Agression. Chris Benoit ini tipe petarung submission alias pegulat yang ahli dengan jurus kuncian. Meski mengandalkan Crippler Crossface sebagai pamungkas, Chris Benoit akrab dengan jurus bantingan seperti multiple back drop ataupun jurus aero seperti diving headbutt sebelum mengunci lawan.

Jujur saja, saya menghabiskan banyak waktu luang dengan menonton gulat WWE di televisi, piringan data film hingga bermain playstation gulat. Saya betul-betul jatuh hati pada kemampuan Vince McMahon sebagai presiden WWE untuk mengelola olahraga hiburan ini dengan serius. Menang kalah, pemenang atau pecundang, karakter jahat atau baik, slogan tiap pegulat, hingga nama jurus andalan adalah bagian dari skenario pemasaran yang diusung Vince McMahon. Menurut saya, Vince McMahon adalah seorang konsultan pemasaran jenius. Ia memiliki kemampuan untuk membentuk persepsi pegulat sebagai brand di benak penggemarnya. Vince McMahon bisa membuat The Rock dielu-elukan sebagai People Champ semudah membuat Kurt Angle untuk dimunculkan sebagai pegulat oportunis dan pengecut.

Vince McMahon juga berhasil membuat WWE selalu kaya dengan superstar baru. Ia tahu kapan harus mengangkat dan meneggelamkan brand-brand bernama Stone Cold, Rey Mysterio, Hulk Hogan, The Rock, maupun Randy Orton. Vince McMahon juga berhasil membuat WWE untuk selalu segar dengan format pertandingan baru. Royal Rumble, King of the Ring, Tripple Treat Match, Ladder Match, Women's MudWrestling hingga Punjabi Cage Match tak hanya digelar di Amerika. Inilah yang membedakan gulat sebagai hanya sekedar olahraga dan olahraga hiburan. Bahwa tujuan akhir bukan prestasi kemenangan yang diraih seorang pegulat dalam sebuah kompetisi namun prestasi untuk terus mencetak persepsi gulat sebagai the greatest sport entertainment on earth

"some people said they're the great entertainers on earth, flying without wings, body has no limitation. yes this is an entertainment but the hazard is real; neck broken, bodies been bruished, carrier ended in instanly. no matter who you are, no matter where you from, please don't try this at home"

No comments: